Postingan

Menampilkan postingan dari Februari 20, 2019

White-collar Worker

A white-collar worker is a person who performs professional, managerial, or administrative work. White-collar work may be performed in an office or other administrative setting. White-collar includes business management, human resources, customer support, market research, finance, civil engineering, operations research, marketing, information technology, networking, attorneys, medical professional, public relation, talent professionals, architects, graphics design, stockbrokers, accounting, auditor, actuary, customs professional, immigration officer, research and development and contracting. Other types of work are those of a blue-collar worker, whose job requires manual labor and a pink-collar worker, whose labor is related to customer interaction, entertainment, sales, or other service-oriented work. Many occupations blend blue, white and pink (service) industry categorizations. Terjemah dari google terjemah: Pekerja kerah putih adalah orang yang melakukan pekerjaan profesional

Blue-collar Worker

A blue-collar worker is a working class person who performs manual labor. Blue-collar work may involve skilled or unskilled manufacturing, mining, sanitation, custodial work, textile manufacturing, commercial fishing, food processing, oil field work, waste disposal, and recycling, construction, mechanic, maintenance, warehousing, technical installation, and many other types of physical work. Blue-collar work often involves something being physically built or maintained. Terjemah dari google terjemah: Pekerja kerah biru adalah pekerja kelas pekerja yang melakukan pekerjaan kasar. Pekerjaan kerah biru dapat melibatkan manufaktur yang terampil atau tidak terampil, pertambangan, sanitasi, pekerjaan kustodian, manufaktur tekstil, penangkapan ikan komersial, pemrosesan makanan, pekerjaan ladang minyak, pembuangan limbah, dan daur ulang, konstruksi, mekanik, pemeliharaan, pergudangan, instalasi teknis, dan banyak jenis pekerjaan fisik lainnya. Pekerjaan kerah biru sering melibatkan sesu

Priayi

Priayi adalah  orang yang termasuk lapisan masyarakat yang kedudukannya dianggap terhormat, misalnya golongan pegawai negeri. ( https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/priayi) Strata Golongan priayi tertinggi disebut  Priayi Ageng  (bangsawan tinggi). Gelar dalam golongan ini terbagi menjadi bermacam-macam berdasarkan tinggi rendahnya suatu kehormatan. Beberapa gelar dari yang tertinggi hingga dengan hanya satu gelar saja yaitu Raden. Gelar seorang priayi juga dapat meningkat seiring dari usianya. Misalnya ketika seorang anak laki-laki lahir diberi nama Bomantara, ia bergelar Raden Mas, jadi nama lengkapnya adalah Raden Mas Bomantara, ketika menginjak akil balik gelarnya bertambah satu kata menjadi Bandara Raden Mas, ketika menapak dewasa (18 atau 21 tahun) bertambah lagi menjadi Bandara Raden Mas Aryo. Pada saat dewasa dan telah memiliki jabatan dalam hierarki kebangsawanan, ia akan memiliki gelar yang berbeda dari gelar yang telah ia miliki. Misalnya ia menduduki jabatan pemimp

Skeptis

Skeptis berarti  kurang percaya; ragu-ragu (terhadap keberhasilan ajaran dan sebagainya) ( https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/skeptis)