Postingan

Menampilkan postingan dari Maret 19, 2020

Kriteria Diferensiasi Sosial

Kriteria diferensiasi sosial: 1.  Ras  : perbedaan ciri fisik, terutama warna kulit. Macam ras : a. Mongoloid (berwarna: kuning dan coklat) b. Kaukasoid (putih) c. Negroid (hitam) Sifat : tertutup. Ciri Fisik : Fenotipe (tampak luar): 1)     Kualitatif: warna kulit, warna dan bentuk rambut, warna dan bentuk mata 2)     Kuantitatif: tinggi dan berat badan, ukuran kepala, ukuran hidung, dll. Genotipe (tidak tampak luar): 1)      Golongan darah 2.  Suku bangsa Suku bangsa Sunda, Jawa, Betawi, dan lainnya, memiliki kedudukan yang serajat. 3. Klan Bentuk-bentuk klan : a. patrilineal (ayah) : Batak b. matrilineal (ibu) : Minangkabau c. bilineal (ayah dan ibu) : Jawa d. ambilineal (sebagian ayah, sebagian ibu) : Dayak 4. Agama Umat Islam, Kristen, Hindu, Budha, dan Kong Hu Chu, memiliki kedudukan yang serajat. Sifat : terbuka. 5. Jenis kelamin Laki-laki dan perempuan memiliki kedudukan yang sederajat. 6....

Interseksi sosial

Interseksi sosial Pengertian interseksi sosial  : persilangan keanggotaan masyarakat. Contoh interseksi sosial  : Si A : Suku Jawa, Islam Si B : Suku Minang, Islam Penjelasan  : Si A dan B,  berbeda  suku bangsa tapi  sama  agamanya. Contoh interseksi sosial  dengan parameter (patokan)  pendidikan  dan  agama : Pak Buyung: suku Minangkabau,  sarjana , beragama  Islam , pengusaha. Pak Bejo: suku Jawa,  sarjana , beragama  Islam , Pegawai Negeri Sipil. Bila terjadi proses  interseksi sosial  dalam struktur sosial masyarakat multikultural, akan  mendukung tercapainya integrasi sosial . ( Interseksi sosial berdampak positif terhadap integrasi sosial) Sumber: https://ragam-info-bermanfaat.blogspot.com/2019/08/struktur-sosial.html

Bentuk Pengendalian Sosial

Bentuk pengendalian sosial: 1. Pengendalian Sosial secara Formal a. Pengendalian sosial melalui hukuman fisik Pengendalian sosial cara ini dilakukan oleh lembaga-lembaga resmi atau yang diakui keberadaannya. Contohnya penembakan pelaku teroris yang menyerang aparat kepolisian. b. Pengendalian sosial melalui lembaga pendidikan Pendidikan merupakan pengendalian sosial secara terencana dan berkesinambungan agar terjadi perubahan-perubahan positif dalam perilaku seseorang. Dengan hal itu, diharapkan perilaku tersebut tidak menyimpang dari norma-norma dan nilai-nilai sosial yang berlaku di masyarakat. c. Pengendalian sosial melalui ajaran agama Setiap pemeluk agama akan berusaha sedapat mungkin menjalankan ajaran agamanya tersebut dalam tingkah lakunya sehari-hari. Ajaran agama mempunyai sanksi mutlak. Hal ini membuat ajaran agama sebagai media pengendalian sosial yang cukup besar pengaruhnya dalam menjaga stabilitas masyarakat. 2. Pengendalian Sosial secara Informal Secara inform...

Cara Pengendalian Sosial

Cara pengendalian sosial 1. Persuasif Pengendalian sosial secara persuasif dilakukan tidak dengan kekerasan karena individu atau kelompok diajak, disarankan, atau dibimbing untuk mematuhi atau berperilaku sesuai dengan kaidah-kaidah dalam masyarakat. 2. Koersif Pengendalian sosial secara koersif dilakukan dengan kekerasan atau paksaan. Sumber: https://infosos.wordpress.com/kelas-x/pengendalian-sosial/

Penyebab Perilaku Menyimpang

Penyebab perilaku menyimpang: 1.   Sosialisasi yang tidak sempurna : tidak mendapat pendidikan atau penanaman nilai dan norma secara utuh.    Contoh  :   - Pada lembaga primer (keluarga), sosialisasi yang tidak sempurna sering terjadi karena perceraian suami istri. Karena suami istri bercerai, pendidikan norma anak terabaikan, akibatnya anak berperilaku menyimpang. 2.   Sosialisasi sub kebudayaan yang menyimpang  : berinteraksi dengan kelompok yang menyimpang, sedikit demi sedikit terwarnai oleh nilai dan norma perilaku menyimpang, akhirnya berperilaku menyimpang. Contoh  : - Seorang pemuda biasa bergaul dengan kelompok pemabuk, lama-lama ia ikut mabuk-mabukan.

Media sosialisasi

Media sosialisasi: 1.  Keluarga Peran keluarga : - membekali keimanan dan ketaqwaan - pemahaman pada nilai dan norma sosial Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami ['Abdul 'Aziz Ad Darawadri] dari [Al 'Ala] dari [bapaknya] dari [Abu Hurairah] bahwasanya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Setiap anak itu dilahirkan dalam keadaan fitrah lalu kedua orang tuanyalah yang menjadikannya sebagai seorang yahudi, nasrani dan majusi (penyembah api). Apabila kedua orang tuanya muslim, maka anaknya pun akan menjadi muslim. Setiap bayi yang dilahirkan dipukul oleh syetan pada kedua pinggangnya, kecuali Maryam dan anaknya (Isa). ( Hadits Muslim Nomor 480,  Shahih  )  2.  Sekolah       Berperan bagi pembentukan sikap dan watak anak, terutama seperti kedisiplinan, cinta tanah air, saling kerja sama, dan toleransi dalam hidup bermasyarakat.  3.  Kelompok pergaulan / Teman sepermai...

Bentuk interaksi

Bentuk interaksi: a.  Proses  asosiatif  : interaksi yang mempererat hubungan 1)  kerja sama  : -  kerukunan -  bargaining  : tukar-menukar barang dan jasa -  kooptasi  : penerimaan unsur baru dalam kepemimpinan -  koalisi  : kerja sama antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan yang sama -  joint venture  : kerja sama perusahaan dalam proyek tertentu 2)  akomodasi  : usaha untuk meredakan pertentangan - koersi  : dengan paksaan -  kompromi  : mengurangi tuntutan -  arbitrasi  : mengundang pihak ketiga untuk memutuskan perkara -  mediasi  : mengundang pihak ketiga sebagai penasihat -  konsiliasi  : mempertemukan pihak yang bertikai untuk membuat kesepakatan -  toleransi  : menghargai pendirian orang lain -  ajudikasi  : dibawa ke pengadilan -  stalemate  (kebuntuan) adalah kondisi dimana pihak yang bertikai menghentikan ...

Faktor yang mempengaruhi interaksi sosial

Faktor yang mempengaruhi interaksi sosial: a.  imitasi  : sikap meniru perilaku orang lain. Contoh:  anak meniru artis menyanyi - remaja mengikuti gaya berpakaian artis b.  identifikasi  : keinginan untuk menjadi sama dengan orang lain, biasanya orang yang diidolakan. Contoh tokoh teladan :  Umar bin Khattab c.  simpati  : merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain. d.  empati  : merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain dan berbuat untuk melakukan sesuatu untuk orang tersebut. Contoh: - Seorang siswa SMP di China menyumbangkan seluruh uang tabungan hasil jerih payahnyanya dari mengumpulkan botol bekas air mineral kepada anak-anak korban HIV. e.  sugesti  : pendapat seseorang yang diterima tanpa kritik. - Biasanya pendapat tersebut diberikan oleh : * Tokoh politik :  Bung Karno * Artis :  Deddy Mizwar f.  motivasi  : dorongan yang diberikan kepada seseorang untuk melakukan sesuatu

Fungsi norma

Fungsi norma: - Mengatur perilaku manusia dalam berinteraksi - Memberi sanksi terhadap perilaku menyimpang dalam masyarakat

Nilai yang Berlaku dalam Masyarakat

Nilai yang Berlaku dalam Masyarakat: Nilai Agama  berkaitan dengan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan Allah SWT dan utusan-utusannya. Salah satu dari macam-macam nilai yang mendasari perbuatan seseorang atas dasar pertimbangan kepercayaan bahwa sesuatu itu dipandang benar menurut ajaran agama. Nilai Moral Berkaitan dengan perbuatan baik dan buruk yang menjadi dasar kehidupan manusia dan masyarakat, istilah manusia menyebut ke manusia atau orang lainnya dalam tindakan yang memiliki  nilai  positif atau negatif. Nilai Estetika Adalah nilai indah atau tidak indah. Nilai Etika Yaitu nilai tentang baik atau buruk.

Fungsi Sosiologi

Fungsi sosiologi: 1. Untuk  pembangunan     Sosiologi berguna untuk memberikan  data sosial  yang diperlukan dalam pembangunan pada tahap      a.   perencanaan : yang harus diperhatikan adalah apa yang menjadi kebutuhan sosial      b.  pelaksanaan : yang harus dilihat adalah kekuatan sosial dalam masyarakat serta proses perubahan sosialnya      c.  penilaian : yang harus dilakukan adalah analisis terhadap efek atau dampak sosial pembangunan tersebut 2. Untuk  penelitian     Dengan penelitian akan diperoleh suatu  perencanaan  atau  pemecahan masalah sosial  yang baik.

Ciri-ciri Sosiologi sebagai Ilmu Pengetahuan

Ciri-ciri Sosiologi sebagai Ilmu Pengetahuan: 1.  Empiris  : berdasarkan pengamatan di lapangan. 2.  Teoritis  : menyusun abstraksi (kesimpulan) dari hasil pengamatan. 3.  Kumulatif  : teori yang ada dikembangkan, diperbaiki, diperluas, dan diperdalam. 4.  Non-etis  : tidak mempersoalkan baik buruknya fakta, namun menyajikan fakta apa adanya.

Cara Menambahkan Related Posts Widget di Blogger dengan Thumbnails

Gambar
Cara Menambahkan Related Posts Widget di Blogger dengan Thumbnails seperti yang ada di blog Sosiologi NF. Silakan klik link berikut: How To Add Related Posts Widget To Blogger with Thumbnails