Pengaruh membaca Al-Quran terhadap pola pikir siswa SMAIT Nurul Fikri
- Judul penelitian:
pengaruh membaca Al-Quran terhadap pola pikir siswa SMAIT Nurul FIKRI
- Rumusan masalah:
Apa yang membuat siswa agar tertarik membaca Al-Quran?
Apa motivasi siswa ketika membaca Al-Quran?
Apa yang diharapkan siswa ketika membaca Al-Quran?
Apa yang dirasakan siswa ketika sesudah membaca Al-Quran ?
Apakah membaca Al-Quran itu memberikan dampak bagi seorang siswa ?
- Tujuan penelitian:
Mengetahui apakah hal apa yang dapat membuat siswa agar tertarik membaca Al-Quran.
Mengetahui motivasi siswa ketika membaca Al-Quran
Mengetahui sesuatu hal yang diharapkan oleh seorang siswa ketika membaca Al-Quran.
Mengetahui sesuatu hal yang dapat dirasakan siswa ketika sesudah membaca Al-Quran.
Mengetahui dampak yang dirasakan oleh siswa ketika sedang membaca Al-Quran.
- Hipotesis:
Terdapat pengaruh membaca Al-Quran terhadap pola pikir siswa SMAIT Nurul Fikri.
- Kajian teori:
Al-Quran
Pengertian Al-Quran menurut Bahasa
Secara bahasa diambil dari kata: و قرا نا- ق را ة- يقرا- ق ر ا yang berarti sesuatu yang dibaca. Arti ini mempunyai makna anjuran kepada umat Islam untuk membaca Alquran. Alquran juga bentuk mashdar dari القراة yang berarti menghimpun dan mengumpulkan. Dikatakan demikian sebab seolah-olah Alquran menghimpun beberapa huruf, kata, dan kalimat secara tertib sehingga tersusun rapi dan benar (Anshori, Ulumul Quran, (Jakarta: Rajawali Press, 2013), p.17). Oleh karena itu Alquran harus dibaca dengan benar sesuai sesuai dengan makhraj dan sifat-sifat hurufnya, juga dipahami, diamalkan dalam kehidupan sehari-hari dengan tujuan apa yang dialami masyarakat untuk menghidupkan Alquran baik secara teks, lisan ataupun budaya.
Pengertian Al-Quran menurut istilah
Alquran menurut istilah adalah firman Allah SWT. Yang disampaikan oleh Malaikat Jibril dengan redaksi langsung dari Allah SWT. Kepada Nabi Muhammad SAW, dan yang diterima oleh umat Islam dari generasi ke generasi tanpa ada perubahan. Menurut Andi Rosa Alquran merupakan qodim pada makna-makna yang bersifat doktrin dan makna universalnya saja, juga tetap menilai qodim pada lafalnya. Dengan demikian Alquran dinyatakan bahwasannya bersifat kalam nafsi berada di Baitul Izzah (al-sama' al-duniya), dan itu semuanya bermuatan makna muhkamat yang menjadi rujukan atau tempat kembalinya ayat-ayat mutasyabihat, sedangkan Alquran diturunkan ke bumi dan diterima oleh Nabi Muhammad SAW sebagai Nabi terakhir, merupakan kalam lafdzi yang bermuatan kalam nafsi, karena tidak mengandung ayat mutasyabihat, tetapi juga ayat atau maknamaknanya bersifat muhkamat (Andi Rosa, Tafsir Kontemporer, (Banten: Depdikbud Banten Press, 2015), p. 3).
Membaca Al-Quran
Pengertian Membaca Al-Quran
Membaca Al-Quran mempunyai makna sebenarnya yaitu memahami Quran dengan baik hingga penerapannya dalam kehidupan kita. Jadi jelas-lah bahwa membaca adalah hal yang tak hanya untuk melihat atau menyurakan namun juga pada pemahaman dari proses membaca tersebut sebagai makna yang sesungguhnya.
Setiap Huruf di Qur'an memiliki hak sesuai panjang dan pendeknya. Jadi maka layaklah ada anjuran membaca Qur'an secara tartil, jadi bahasa Qur'an memiliki panjang dan pendek yang sudah ditetapkan. Hal ini tentu berbeda dengan kita mengucapkan bahasa Indonesia, Inggris , bahkan bahasa Arab dalam pembicaraan. Maka bahasa Arab yang dalam percakapan itu diucapkan seperti di percakapan bahasa pada umumnya, yang mana hal ini berbeda dengan bacaan Qur'an. Oleh karenanya jika berdoa mengguakan bacaan Qur'an sebaiknya menggunakan pula kaidah tajwid yang mengatur panjang, pendek dan bagaimana membacanya (https://selamethariadi.com/pengertian-cara-dan-makna-membaca/).
Hukum Membaca Al-Quran
Hukum membaca Al-Quran adalah wajib untuk seluruh muslim karena Al-Quran adalah sumber utama ajaran Islam. Seperti yang di firmankan oleh Allah SWT:
"Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al-Kitab (Al-Qur'an)" (QS. al-Ankabut/29:45).
"Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu kitab Tuhanmu (Al-Qur'an)" (QS. al-Kahfi/18:27).
Dan Rasulullah SAW menerangkan tentang keutamaan membaca Al-Quran. Dalam hadist-Nya
"Bacalah Al-Qur'an karena sesungguhnya dia datang memberi syafa'at bagi pembacanya di hari Kiamat" (HR Muslim) (https://almanhaj.or.id/559-apa-hukum-membaca-al-quran.html).
Manfaat Membaca Al-Quran
Selain mendapatkan pahala ketika membaca Al-Quran, manfaat lainnya yaitu manfaat baik untuk kesehatan kita. Antara lain:
Dapat menurunkan Stress
Salah satu nya adalah menurunkan stress. Ini dapat dirasakan dalam waktu sekejap karena kita akan mendapatkan ketenangan jiwa. Dalam sebuah studi yang dilakukan di Universitas Salford, Inggris, para ahli menemukan bahwa peserta yang membaca Al-Quran menjadi jauh lebih rileks dan tenang setelahnya, dibanding peserta lain yang membaca buku biasa.
Membantu memusnahkan sel-sel kanker
Seorang dokter spesialis kanker dari rumah sakit Beirut, Lebanon menyakatan bahwa Al-Quran memiliki efek luar biasa kepada tubuh. Irama-irama khas yang keluar dari bacaan ayat suci Quran mampu meningkatkan sel-sel sehat agar dapat bertempur melawan sel-sel kanker.
Meningkatkan Fokus dan Konsentrasi
Ketika seseorang benar-benar membenamkan diri pada ayat-ayat Quran yang dibacanya, ia akan terlempar jauh ke titik nyaman dimana pikirannya akan menjadi jernih, daya ingat menjadi tajam dan konsentrasipun menjadi akan semakian kuat (https://mediskus.com/tips/manfaat-membaca-al-quran-bagi-kesehatan).
Pola Pikir
Pengertian Pola Pikir
Pola pikir adalah dasar dari segala bentuk tindakan kita sehari-hari. Apakah mau menang sendiri, otoriter, menjadi seorang pemarah, seorang yang suka ngomel. Semua itu dapat terdoktrin dengan sendirinya kepada otak orang tersebut.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pola pikir.
Faktor Internal
Blok Persepsi: Setiap terjadi suatu peristiwa, seorang akan memberikan pandangannya terhadap situasi tersebut. Jika orang tersebut kurang teliti akan informasi yang didapat hal tersebut bias menjadi masalah.
Blok Ego: Disini menganggap dirinya yang paling sempurna dan selalu menyalahkan orang lain. Seseorang yang mempunyai ego tinggi tidak dapat menerima kekurangan dirinya dan untuk membangun kepercayaan dirinya ia merendahkan orang lain.
Blok Intelektual: Artinya melakukan sesuatu karena kebiasaan bukan suatu kebutuhan. Mengandalkan logika dan perasaan.
Blok Emosi: Adanya ketakutan dalam berbuat salah, dalam mengambil keputusan, serta emosi yang tidak terkendali, dan kurangnya kesabaran hati, dan penghargaan kepada diri sendiri.
Faktor Eksternal
Faktor Lingkungan: Selalu menyalahkan lingkungan dan memandang dirinya sebagai korban dari lingkungan itu
Faktor teman sejawat: Adanya kesulitan dalm menerima perbedaan dan kurangnya rasa percaya pada sesame
Faktor Iklim Kerja: Yaitu bergantung pada orang lain untuk menyelesaikan masalahnya
Faktor perkembangan IPTEK: yaitu sebagai media yang dapat mempengaruhi masyarakat
Faktor globalisasi: yaitu proses yang memungkinkan seorang individu untuk mengobah pola pikirnya
Faktor Pimpinan atau autokrasi: tidak memberikan kesempatan pada orang lain, tidak menghargai pendapat bawahan, dan kurang memberikan penghargaan. (http://irmahaerani.blogspot.com/2016/12/faktor-yang-mempengaruhi-pola-pikir.html)
- Kerangka berpikir: mengetahui pola pikir siswa terhadap membaca Al-Quran
- Waktu dan tempat penelitian:
Di SMAIT Nurul FIKRI
- Metode penelitian: Penulis ini menggunakan metode kuantitatif. Metode kuantitatif adalah metode yang digunakan untuk mendapatkan data berupa angka (numerik) atau statistik sebagai alat untuk menganalisis.
- Teknik pengumpulan data: Kami menggunakan teknik kuesioner. Kuesioner adalah teknik penelitian dengan menggunakan daftar pertanyaan tertulis yang telah disusun sebelumnya untuk dijawab responden. Jadi pada teknik pengumpulan data ini kami menggunakan kuesioner yang akan dibagikan melalui internet sehingga kami dapat mengumpulkan data.
- Instrumen penelitian: Kami menggunakan angket/kuesioner. Angket/kuesioner kami berisi tentang pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan judul kami yaitu "Pengaruh membaca Al-Quran terhadap pola pikir siswa SMAIT Nurul Fikri".
- Populasi dan sampel: Judul Penelitian :
Pengaruh membaca Al-Quran terhadap pola pikir siswa SMAIT Nurul Fikri (Studi kasus di SMAIT Nurul Fikri).
Populasi : Seluruh siswa SMAIT Nurul Fikri.
Sampel : Sebagian siswa SMAIT Nurul Fikri dari perangkatannya.
- Teknik penarikan sampel: Teknik penarikan sampel yang kami gunakan adalah teknik sampling secara probabilitas dengan jenis Teknik sampling secara acak proporsional atau proporsional random sampling. Pada teknik sampling ini populasi terdiri dari subpopulasi-subpopulasi maka sampel penelitian diambil dari setiap subpopulasi. Adapon cara peng-ambilannya dapat dilakukan secara undian maupun sistematis.
*Nama peneliti dan kelas
1. Brian kerta raharja
2. Hafuza anandio
Komentar
Posting Komentar