Teori Dependensi Menurut Theotonio Dos Santos
Menurut Theotoni Dos Santos ketergantungan negara-negara Amerika Latin disebabkan oleh struktur internal dan eksternal dari negara-negara tersebut yang bergantung pada negara dominan.
Dalam tradisi teori ketergantungan, kemiskinan pada negara-negara terbelakang, dalam hal ini Amerika Latin, disebabkan oleh struktur dunia yang eksploitatif. Hal ini karena adanya relasi yang tidak seimbang antara negara dominan dan terbelakang. Dos Santos secara umum menempatkan teori ketergantungan sebagai bagian yang tak terpisah dari teori imperialisme, bahkan menjadi semacam pelengkap atas itu.
Dalam pemikirannya tersebut, Dos Santos berusaha menunjukkan bahwa hubungan ketergantungan pada negara-negara Amerika Latin berkenaan dengan struktur internasional dan internal yang menyebabkan mereka selalu berada dalam keterbelakangan atau lebih tepatnya, membawa struktur yang selalu tergantung pada negara dominan. Hal itu yang memperdalam dan memperburuk masalah mendasar dari rakyat negara pinggiran.
Dos Santos, mengemukakan tiga bentuk ketergantungan, yaitu[4]
a). Ketergantungan Kolonial. Disini terjadi dalam bentuk penguasaan penjajah (Negara pusat) terhadap negara pinggiran. Kegiatan ekonomi utama negara pinggiran adalah perdagangan eksport dari hasil bumi yang dibutuhkan negara penjajah. Para penjajah memonopoli tanah, pertambangan, tenaga kerja. Hubungan penjajah dengan penduduk lokal bersifat eksploitatif.
b). Ketergantungan Finansial. Disini negara pinggiran secara politis merdeka, tetapi dalam kenyataannya negara pinggiran ini masih dikuasai oleh kekuatan-kekutan finansial dari negara pusat. Seperti pada ketergantungan kolonial, negara pinggiran masih mengeksport bahan mentah bagi kebutuhan industri negara pusat. Negara pusat menanamkan modalnya pada pengusaha lokal di negara pinggiran untuk menghasilkan bahan baku tersebut. Dengan demikian pengendalian dilakukan melalui kekuasaan ekonomi, dalam bentuk kekuasaan finansial.
c). Ketergantungan Teknologi-Industrial. Ini adalah bentuk ketergantungan baru. Kegiatan ekonomi di negara-negara pinggiran tidak lagi mengeksport bahan mentah untuk keperluan industri di negara pusat. Perusahaan-perusahaan multinasional dari negara pusat mulai menammkan modalnya untuk kegiatan industri di negara pinggiran yang produknya ditujukan ke dalam pasar negara-negara pinggiran.
Dalam tradisi teori ketergantungan, kemiskinan pada negara-negara terbelakang, dalam hal ini Amerika Latin, disebabkan oleh struktur dunia yang eksploitatif. Hal ini karena adanya relasi yang tidak seimbang antara negara dominan dan terbelakang. Dos Santos secara umum menempatkan teori ketergantungan sebagai bagian yang tak terpisah dari teori imperialisme, bahkan menjadi semacam pelengkap atas itu.
Dalam pemikirannya tersebut, Dos Santos berusaha menunjukkan bahwa hubungan ketergantungan pada negara-negara Amerika Latin berkenaan dengan struktur internasional dan internal yang menyebabkan mereka selalu berada dalam keterbelakangan atau lebih tepatnya, membawa struktur yang selalu tergantung pada negara dominan. Hal itu yang memperdalam dan memperburuk masalah mendasar dari rakyat negara pinggiran.
Dos Santos, mengemukakan tiga bentuk ketergantungan, yaitu[4]
a). Ketergantungan Kolonial. Disini terjadi dalam bentuk penguasaan penjajah (Negara pusat) terhadap negara pinggiran. Kegiatan ekonomi utama negara pinggiran adalah perdagangan eksport dari hasil bumi yang dibutuhkan negara penjajah. Para penjajah memonopoli tanah, pertambangan, tenaga kerja. Hubungan penjajah dengan penduduk lokal bersifat eksploitatif.
b). Ketergantungan Finansial. Disini negara pinggiran secara politis merdeka, tetapi dalam kenyataannya negara pinggiran ini masih dikuasai oleh kekuatan-kekutan finansial dari negara pusat. Seperti pada ketergantungan kolonial, negara pinggiran masih mengeksport bahan mentah bagi kebutuhan industri negara pusat. Negara pusat menanamkan modalnya pada pengusaha lokal di negara pinggiran untuk menghasilkan bahan baku tersebut. Dengan demikian pengendalian dilakukan melalui kekuasaan ekonomi, dalam bentuk kekuasaan finansial.
c). Ketergantungan Teknologi-Industrial. Ini adalah bentuk ketergantungan baru. Kegiatan ekonomi di negara-negara pinggiran tidak lagi mengeksport bahan mentah untuk keperluan industri di negara pusat. Perusahaan-perusahaan multinasional dari negara pusat mulai menammkan modalnya untuk kegiatan industri di negara pinggiran yang produknya ditujukan ke dalam pasar negara-negara pinggiran.
Komentar
Posting Komentar